Kamis, 09 Agustus 2007

News 9 agustus 2007

Dollar kembali tertekan oleh mata uang utama kawasan Eropa seperti sterling dan euro, karena pernyataan dari president the Fed Minneapolis Gary Stern bahwa pihaknya berusaha menekan inflasi dan nampak telah terlihat hasilnya sehingga kebijakan moneter the Fed terlihat akan dilonggarkan di pertengahan September nanti.
The Federal Reserve di Selasa waktu AS, telah memberi keputusan tidak merubah kebijakan moneternya dan peluang dilonggarkan terbuka lebar, mengingat sektor perumahan AS dan keuangan nampak akan pulih terbukti dari bursa saham Wall Street yang menguat tajam. Penguatan Wall Street didukung oleh pulihnya sektor kredit pinjaman yang menjadi halangan utama selama ini sehingga berimbas terhadap sektor perumahan AS pula. Namun usaha dari the Fed bekerja sama dengan 2 lembaga keuangan Eropa dan sebuah lembaga asuransi terkemuka di AS sepertinya akan cepat menyelesaikan masalah kredit pinjaman tersebut.
Kebijakan melonggarkan moneter dari the Federal Reserve nampak berseberangan dengan kebijakan moneter dari bank-bank sentral di kawasan Eropa seperti Bank of England, Swiss National Bank dan European Central Bank. Bahkan semalam Bank of England menyatakan masih akan melanjutkan pengetatan moneternya karena masih kuatir terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi Inggris. Hal ini membuat dollar tertekan terhadap sterling dan euro.
Mata uang dengan suku bunga rendah kembali menjadi sasaran aksi jual seperti yen dan swissy yang mengalami tekanan terhadap mata uang dengan suku bunga tinggi. Ini biasa terjadi karena pola-pola carry trade muncul ke permukaan kembali.
Fokus event yang dapat mempengaruhi pasar keuangan di Kamis seperti Seco climate Swiss, ECB monthly report, trade balance UK, jobless claims AS.

Tidak ada komentar: